Sabtu, 24 September 2011

Penantian

Sabtu. 23 September 2011

Seperti hari-hari sebelumnya, rasa tak sabar semakin membuncah dipikiran ayah...semakin hari semakin menjadi-jadi,....rasa ini sama seperti apa yang dirasakan anak-anakku tersayang begitu juga dengan istriku...terkadang pertanyaan yang lucu terlontar dari bibir mungil anak-anakku  "ayah....bunda...dedeknya lagi ngapain dan kapan datangnya..?.."hahaha pertanyaan yang lugu dan dengan sekejap dapat mengusir rasa lelah dan penat sehabis bekerja.....


Yaaa...kami sekeluarga memang sedang menanti akan kehadiran jabang bayi dari kandungan istriku tercinta yang sudah berusia 7 bulan lebih....jika si abang...mintanya adik laki-laki dengan alasan kalau adiknya perempuan lagi takut ntar ada nyubitin,dan mukulin lagi seperti yang selama ini dia alami yang diterimanya dari perlakuan si adik....kalau siadik pastinya minta perempuan dengan alasan biar mainnya tambah seru dan bisa jadi gank untuk ngerecokin abangnya...hahhahahha...ada-ada saja anakku...


Dan untuk masalah nama buat sijabang bayi, kami sudah persiapkan..(walaupun belum fix 100%)
jika anaknya laki-laki, ini jatah ayah yang kasih nama namanya MUHAMMAD KIKISANARQHI dengan harapan kelak seperti namanya,ayah ingin anakku menjadi anak yang berahklak mulia, berbudi, jujur, adil dan pendobrak kesewenang-wenangan seperti yang di contohkan Nabi Muhammad saw...nama kikisanarqhi terdiri dari 2 kalimat yang disatukan yaitu : KIKIS dan ANARKI kenapa pakai  QH..?biar  keren aja kaleee.


kata istriku dia berhak atas pembuatan nama jika anaknya perempuan....AISYAH HUMAIRAH dengan harapan yang kurang lebih sama dengan ayah....dan jika ayah tanya ama caca..nama adiknya siapa...? caca bilang jihan....kenapa jihan nak...? karena jihan teman caca sebangku..jawabnya enteng...heeeeeeee.

Jumat, 23 September 2011

My happy Family Album

My Lovely Family

Ini dia Bosss besar hehehhehe......
Ini nich Istriku tercinta...lagi On Air
Wiiiiiiii....suit-suit siabang ganteng
Ini foto abang hafizd waktu disiantar tepatnya dilebaran ke-2 saat itu usiaabang 4.5 tahun......
Sicantik caca  lagi main air.....awas tenggelam ya nak...echhh kan udah safety
Aca
Breeeeeembblm...Bosaaaaan...(aca lagi nemanin bunda siaran)
Ayaaaaah

Zzzzzzz
  


 
Heiiiii..ada apa itu di atas

PESAN AYAH UNTUK ANAK-ANAKKU

Untuk Anak-anakku tercinta....


  • Bukankah ayah menggendong kamu sedari kamu masih bayi? Tapi baiklah nak, asal kamu ingat memperlambat jalanmu ketika kami telah renta.
  • Andai kamu melihat apa yang kami lihat, kau akan berharap tetap berada di rahim bundamu. Tapi baiklah nak, asalkan kau dapat menjaga pandanganmu.
  • Bila waktu di dunia ini tak terbatas, tak ada tempat kami ingin habiskan kecuali bersamamu, nak. Tapi baiklah, asal kau tak bosan menjelaskan apa yang kami lupakan saat kami sudah pikun dan renta.
  • Justru kami memperlakukan kamu agar kamu tak perlu tahu bagaimana buruknya kami diperlakukan. Tapi baiklah nak, asal kamu tahu bagaimana memperlakukan kami saat kami tak mampu lagi memperlakukan kamu dengan baik.
  • Bukankah kami sudah berikan segalanya agar kamu menjadi sesuatu yang tak hanya berharga di mata kami, tapi di mata orang lain? Tapi sanggupkah kau berikan segalanya sekedar agar kami tak kesepian di hari tua?
  • Kami ingat memuji kamu selalu di waktu kecil hanya untuk hal-hal sederhana seperti mengucap huruf dari A sampai Z, berhitung dari satu sampai sepuluh. Namun pernahkah kamu memuji kami untuk hal-hal sederhana seperti mengantarkan kamu ke sekolah, menyiapkan makan malammu, atau menemani kamu tidur di waktu malam?
  • Kami tak akan mengganggumu mengambil keputusan nak, kami hanya orang tua yang memberimu saran agar tidak bernasib seperti kami di masa depan. Tapi baiklah nak, selama kau tak keluar dari akidah…
  • Baiklah nak, tetapi jika aku tak boleh melakukan segalanya untukmu, mengapa kau marah dan merajuk ketika tak mendapatkan apa yang kau inginkan ketika kami tak mampu memberikan?
  •  Bagi kami kebahagian kami haruslah menjadi kebahagiaan kamu juga nak, tetapi baiklah kalau kau menganggap kebahagiaanmu harus menjadi milikmu sendiri.
  • Sudah mampukah kamu mengikuti shalat tahajud ayah, sementara kamu tertidur lelap? Adakah kamu di rumah saat ayah shalat dhuha? Kaulah yang katakan kepada ayah bagaimana harusnya kau mengikuti ayah dalam beribadah?